Komunitas kecil yang menginspirasi : Membangun Teamwork yang Militan

komunitas mobil

Komunitas Kecil – inspirasi membangun teamwork

Pandemi Covid 19 masih terus menghantui di tanah air. Sejak awal diumumkan pemerintah sekitar Maret 2019 banyak sektor usaha yang terpengaruh. Karena dampak pandemi banyak orang yang beralih (terpaksa) beralih mencoba peruntungan menjadi mitra ojek daring. Penjualan berbagai merek motor sejak pandemi ini terlihat peningkatan.

Membaca berita penjualan motor, saya teringat seorang sahabat saya sekitar 15 tahun lalu. Sahabat ini membeli motor pertamanya , saya sebut saja tipenya bajaj pulsar yang saat itu cukup diminati konsumen. Dia bercerita bahwa pada saat membeli motor sebenarnya dia belum bisa naik motor. Dia belajar sendiri bagaimana cara mengoperasikan motor dengan kopling di tangan.. dia belajar sendiri dari membaca petunjuk cara menjalankan motor.. Hmm cukup gigih juga sahabat saya ini. Yang menarik ketika saya tanyakan mengapa membeli motor tipe diatas.., dia menjelaskan sejumlah kelebihan spesifikasi dari motor tersebut dibandingkan pesaingnya. Dan terutama dia bercerita bahwa di sepanjang jalan jika bertemu dengan motor sejenis, maka akan saling menyapa dan membunyikan klakson. Bahkan jika ada trouble di jalan pun pasti akan dibantu oleh sesama pengguna.

Saling menyapa dan membunyikan klakson saya rasa tidak akan dilakukan oleh pengemudi motor bebek atau skutik yang notabene jumlah populitas nya jauh lebih banyak. Mungkin hal ini yang disebut brotherhood. Rasa persaudaraan dan militan yang biasanya berkembang di kelompok-kelompok kecil, di komunitas-komunitas dalam berbagai bentuk.

Konsep brotherhood dan militansi dalam komunitas sering saya adopsi dalam mengelola teamwork. Untuk mencapai tujuan bersama tentu saja dibutuhkan teamwork yang solid yang mempunyai rasa saling percaya satu sama lain. Adakalanya sejumlah karyawan pernah bersama dalam suatu project sebelumnya, ada kalanya sejumlah karyawan berasal dari daerah yang sama, ada kalanya sejumlah karyawan mempunyai hobby yang sama.. dan seterusnya. Bisa menjadi bagian dari kelompok-kelompok kecil tentu saja bisa ikut merasakan kebersamaan mereka dan pada akhirnya bisa menggerakkan untuk tujuan perusahaan.

Saya yakin perusahaan – perusahaan besar juga menggunakan konsep diatas untuk me-maintenance atau mencari customer. Ada yang mengadakan gathering customer pencinta keris. Ada juga yang mendekati komunitas mobil tertentu, ada juga yang menjaring customer para penyuka olahraga golf. Saya percaya salam satu klakson masih cukup mumpuni… tin tin..

Salam,

B Kartika

Tinggalkan komentar